Posted by DKT ROHANI on Wednesday, November 28, 2018
Ada banyak hadits Rasulullah saw yang berisikan keutamaan ibadah
puasa baik puasa wajib (Ramahdan, Nadzar dan lainnya) maupun puasa
sunnah (puasa Senin Kamis, puasa Ayyamul Bidh, puasa Asyura dan
lainnya), dimana keduanya menyimpan keistimewaan yang besar bagi yang
melakukannya. Salah satu hadits yang mashur adalah
إن في الجنة بابًا يقال له: الريان، يدخل
منه الصائمون يوم القيامة لا يدخل منه أحد غيرهم. يقال: أين الصائمون؟
فيقومون لا يدخل منه أحد غيرهم، فإذا دخلوا أغلق فلم يدخل منه أحد
“Sesungguhnya di surga ada satu pintu yang namanya “Ar-Rayyan,”
yang akan di masuki oleh orang-orang yang sering berpuasa kelak pada
hari kiamat, tidak akan masuk dari pintu itu kecuali orang yang suka
berpuasa. Di katakan : Manakah orang-orang yang suka berpuasa? maka
mereka pun berdiri dan tidak masuk lewat pintu itu kecuali mereka, jika
mereka telah masuk, maka pintu itu di tutup sehingga tidak seorang pun
masuk melaluinya lagi. (HR Bukhori dan Muslim).
Hadits atau Sunnah adalah sesuatu yang di kiblatkan kepada Rasulullah
saw baik itu berupa perkataan, berbuatan ataupun ketetapannya. Hadits
dan Al Qur’an merupakan 2 pedoman yang di tinggalkan oleh Nabi Mulia
Muhammad saw bagi ummatnya untuk sukses hidup bahagia di dunia dan
akhirat.
“Aku tinggalkan 2 perkara yang tidak akan tersesat
selamanya jika kalian berpegang teguh kepada keduanya: Kitabullah wa
Sunnatii. Keduanya tidak akan berbisah hingga bertemu di telagaku”. (HR
Hakim)
Oleh karena itu sudah barang tentu setiap melakukan ibadah kita harus
memiliki landasan atau dalil supaya yang kita lakukan tidak sia-sia
namun memiliki manfaat, pada tulisan ini kita akan sedikit membahas
tentang keutamaan puasa Ayyamul Bidh. Sebelum kita bahas apa itu puasa
Ayyamul Bidh dan apa keutamaannya kita yakinkan dulu bahwa ibadah puasa
tersebut memiliki manfaat bagi kita. Apa sih keuntungannya kalau kita
berpuasa? Menahan lapar, haus dan hawa nafsu dari fajar hingga tenggelam
matahari (seharian)? Perlu kita ketahui ibadah puasa adalah
satu-satunya ibadah yang hanya Allah yang tau seberapa balasannya,
artinya kita akan mendapatkan pahala yang luar biasa dari puasa yang
kita lakukan karena Allah swt. Rasulullah saw bersabda:
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ
الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ
عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ
يَدَعُ شَهْوَتَهُ
وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ
فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ
فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan
dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus
kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan
puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan
membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan
karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan
yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa
dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di
sisi Allah dari pada bau minyak kasturi.” (HR. Muslim)
Sungguh dahsyat keutamaan ibadah puasa, bau mulut orang berpuasa
bagaikan minyak kasturi, dan ibadah puasa adalah untuk Allah dan Allah
yang akan memberi balasan dengan berbagai kenikmatan yang tiada tara dan
tidak disangka sangka (wallahu ‘alam). Untuk melakukan ibadah puasa
kita tidak harus menunggu puasa wajib yang kita lakukan di Bulan
Ramadhan karena Allah yang Maha Penyayang dan Maha Pengasih melimpahkan
kemurahan-Nya bagi siapa saja yang ingin beribadah kepadanya.
Allah berikan waktu waktu tertantu bagi hamba-Nya untuk berpuasa,
seperti puasanya Nabi Daud (sehari puasa sehari berbuka), puasa Senin
Kamis, atau ada juga puasa Ayyamul Bidh yang akan kita pelajari disini.
Apa sih puasa Ayyamul Bidh itu? Seperti apakah dalilnya? Dan apa manfaat
dari puasa Ayyamul Bidh tersebut?
Pengertian puasa Ayyamul Bidh, kita dapat ambil dari arti penggalan
namnya yaitu dari kata Ayyam atau jamak dari Al-yaum yang berarti Hari,
dan kata Bidh yang berarti Putih, bila disatukan Ayyamul Bidh artinya
Hari-hari Putih, hari yang ceperlang atau hari purnama. Dan didalam
kalender islam Hijriyah terdapat masa-masa dimana rembulan dalam keadaan
bersinar terang (purnama) yaitu pada pertengahan bulan Hijriyah atau
tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulannya.
Dari Abu Dzar, Rasulullah saw bersabda:
يَا أَبَا ذَرٍّ إِذَا صُمْتَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ فَصُمْ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ
“Hai Abu Dzar, “Jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap
bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan
Hijriyah).” (HR Tirmidzi dan an Nasai)
Namun perlu kita perhatikan kapan kita boleh berpuasa dan kapan
dilarang, sebagai contoh ummat Islam dilarang untuk berpuasa pada hari
Tasyrik atau 3 hari dibulan dzulhijjah (11, 12 dan 13) yang artinya kita
dilarang untuk puasa pada tanggal 13 Dzhuhijjahnya.
Dalil lain tentang keutamaan puasa Ayyamul Bidh adalah hadits dari
Abu Hurairah r.a berikut: Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia
berkata,
أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ
أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ،
وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ
“Kekasihku (yaitu Rasulullah saw) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: 1). Berpuasa tiga hari setiap bulannya, 2) Mengerjakan shalat Dhuha, 3). Mengerjakan shalat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari no. 1178)
Lalu apakah keutamaan yang didapatkan oleh orang yang puasa Ayyamul
Bidh? Seperti yang kita ketahui diatas ibadah puasa adalah Ibadah
istimewa dimana Allah yang akan langsung memberikan pahalanya. Namun
disisi lain Rasulullah saw membocorkan yang akan didapat oleh mereka
yang lillahi ta’ala berpuasa 3 hari disetiap pertengahan bulan Hijriyah
tersebut. Berdasarkan hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari
berikut: Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah saw bersabda:
صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ
“Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari no. 1979)
Allahu Akbar, sungguh Luar Biasa keutamaan dari puasa Ayyamul Bidh
ini. Hanya puasa 3 hari namun diibaratkan puasa sepanjang tahun atau 12
bulan atau 360 hari. Bayangkan bila dalam 3 hari tersebut kita mampu
melakukan berbagai ibadah lainnya seperti sedekah, iktikaf, tilawah al
Qur’an dan lainnya maka seperti kita melakukannya sepanjang tahun.
Subhanallah sesungguhnya karunia Allah sangatlah luas, semoga kita
diberikan kemampuan untuk bisa senantiasa menjalankan perintah-Nya dan
menjauhi larangan-Nya. Aamiin