Pergaulan adalah jalinan atau hubungan
sosial antara seseorang dengan orang lain yang berlangsung dalam waktu
yang cukup lama sehingga satu sama lain saling mempengaruhi. Merupakan
salah satu interaksi individu dalam lingkungan sosialnya. Pergaulan
dapat berwujud sebagai
hikmah silaturahmi dalam islam,
persahabatan, juga perbuatan saling membantu atau tolong menolong.
Pergaulan diperbolehkan dalam islam, Allah tidak melarang hamba hamba
Nya untuk saling berinteraksi. Dalam islam pergaulan sudah diatur dengan
etika dan berbagai syariat nya.
Pergaulan dalam islam harus sesuatu yang berniat positif, disertai
dengan tetap menjaga diri dan kehormatan, serta memberikan manfaat dari
pergaulan yang dilakukan tersebut, bukan bertujuan untuk sesuatu yang
maksiat seperti memusuhi, pertengkaran, dll yang bertujuan menyakiti
orang lain. Untuk lebih memahami pergaulan dalam
sumber syariat islam, mari kita simak 15 ayat Al Qur’an tentang pergaulan dalam islam.
1. Allah Menciptakan Manusia Beraneka Ragam
Allah dengan kuasa Nya menciptakan manusia beraneka ragam, tidak ada
dua orang yang mirip dalam segi apapun walaupun merupakan kakak adik
atau saudara kembar. Allah menciptakan setiap hamba dengan berbagai
keunikannya dengan tujuan untuk saling mengenal, saling toleransi dan
menghargai, serta saling berinteraksi secara islami.
“Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa bangsa dan bersuku suku
supaya kamu saling kenal mengenal”.
2. Pergaulan Secara Syariat Islam
Dalam islam, diperbolehkan interaksi dengan cara islami sesuai
syariat yang telah diatur dalam Al Qur’an dan Hadist, interaksi
hendaknya sesuatu yang membawa kepada kebaikan dan saling mengingatkan
agar tidak terjerumus pada kemungkaran.
“Hendaklah ada diantara kami segolongan yang meneru kepada
kebaikan dan melarang dari perbuatan munkar. Itulah orang yang paling
bahagia”
4.
Pergaulan dengan Orang Orang yang Sholih
Ada sebuah pepatah yang mengatakan bahwa
dirikita adalah teman kita,
bagaimana kebiasaan atau tingkah laku seseorang dapat dilihat dari
teman teman pergaulannya, sebab itulah dalam islam dianjurkan untuk
bergaul dengan orang orang yang sholeh sehingga kita nantinya dapat
mencontoh teladan kebaikannya, dapat mengambil ilmu darinya, serta dapat
mencegah kita dari pergaulan yang tidak sehat (tidak sesuai syariat
islam) sehingga pergaulan tersebut berdampak positif dan menajdi sarana
kita untuk memperbaiki diri. Berikut firman firman Allah tentang hal
tersebut :
“Bagaimana mungkin kalian menjadi kafir sedangkan ayat ayat Allah
dibacakan pada kalian dan Rasul Nya pun berada di tengah tengah
kalian?”. Tindakan yang paling mudah dicontoh adalah kebiasaan dari
tindakan dan tutur kata, jika kita bergaul dengan orang orang yang
bertindak dan bertutur kata baik secara langsung kita akan mencontoh dan
hal tersebut ikut menjadi kebiasaan baik diri kita pula.
“Dan hendaklah kamu bersama orang orang yang benar (jujur)”.
- QS Asy Syu’ara Ayat 99 – 101
“Dan tiadalah yang menyesatkan kami kecuali orang orang yang
berdosa. Maka kami tidak memberi syafaat seorangpun dan tidak pula
mempunyai teman yang akrab”. Jika ada seseorang yang sering
mengajak kemaksiatan, ada baiknya menjauh dari orang tersebut sebab
manusia bisa saja dalam kondisi iman yang lemah dan mudah dipengaruhi
oleh orang lain atau godaan syetan.
“Hai orang orang yang beriman janganlah kamu ambil menjadi teman
kepercayaanmu orang orang di luar kalangan mu karena mereka tidak henti
hentinya menimbulkan kemudharatan bagimu”.
5. Pergaulan untuk Silaturahmi dan Menjaga Kedamaian
Pergaulan dalam islam ditujukan untuk hal yang positif, untuk
menjalin persaudaraan dengan bersilaturahmi dan menjaga kedamaian dengan
sesama. Silaturahmi yang dilakukan dilakukan dengan niat ibadah dan
saling tolong menolong dalam kebaikan.
hukum tolong menolong dalam islam memang sangat dianjurkan.
Allah memerintahkan hamba Nya untuk bersilaturahmi dengan jalan
pergaulan yang sesuai syariat islam, hal itu merupakan salah satu
perbuatan yang disukai Allah, dengan silaturahmi, akan memperbanyak
saudara dan melapangkan rejeki.
“Dan peliharalah hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu”.
Selain pergaulan dengan niat silaturahmi, tolong menolong dalam
kebaikan juga dianjurkan dalam islam, hal itu dapat memberikan
kebahagiaan dan bermanfat untuk orang lain.
“Sesungguhnya Allah
menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan pada
orang lain dan kerabat, dan Dia melarang perbuatan keji, kemungkaran,
serta permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat
mengambil pelajaran”.
6. Pergaulan dengan Niat Menyebarkan Ilmu
Rasulullah pernah bersabda,
“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR Bukhari no 3461).
Hadist tersebut merupakan salah satu dari perintan Rasulullah untuk
menyampaikan sebuah ilmu (ayat Al Qur’an dan Hadist) walaupun hanya satu
ayat atau satu kata. Hal tersebut dapat dilakukan dengan pergaulan yang
sehat dengan niat ibadahh karena Allah. Sesedikit ilmu yang disampaikan
tetap akan menjadi amal jariyah bagi orang yang melakukannya.
“Dan Kami turunkan kepadamu Al Qur’an agar kamu menerangkan
kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka dan supaya
mereka memikirkannya”. Dalam firman tersebut contohnya ialah
pergaulan dalam sebuah majelis atau pengajian yang membahas tentang
syariat agama. Hal yang demikian selain menambah saudara dan ilmu, juga
mendapat pahala dari Allah
“Aku tidak meminta upah sedikitpun kepada kamu dalam menyampaikan
risalah itu, melainkan mengharapkan kepatuhan orang orang yang mau
mengambil jalan kepada Tuhannya”. Dalam menyampaikan ilmu tak harus
menerima upah atau imbalan, memberikan ilmu yang bermanfaat dijamin
pahala kebaikannya oleh Allah.
7. Pergaulan Bukan dengan Niat Zina
Contohnya yang demikian ialah pergaulan yang tidak ada batasan antar
lawan jenis, misalnya pacaran, berduaan dengan lawan jenis yang bukan
mahramnya, atau bepergian bersama dengan yang bukan mahram nya tanpa
alasan sesuai syariat islam. Hal itu tentu tidak diperbolehkan dalam
islam, sebab termasuk perbuatan yang menjurus kepada zina, sedangkan
pergaulan dalam islam boleh dilakukan dengan syarat bertujuan untuk
kebaikan dan tetap enjaga diri serta kehormatan.
Wanita yang baik menurut islam ialah yang baik dalam pergaulannya,
mampu menjaga diri dan tidak berbuat sesuatu yang hanya bertujuan untuk
hawa nafsu duniawi semata.
“Sedang mereka pun wanita wanita yang
memelihara diri, bukan pezina dan bukan pula wanita wanita yang
mengambil laki laki hanya sebagai teman mainnya”.
Pergaulan yang tidak sehat seperti hal nya pacaran tentu tidak
diijinkan dalam islam, sebab termasuk perbuatan zina yang melampaui
batas dan tidak di ridhoi Allah.
“Barang siapa mencari zina maka mereka itulah orang orang yang melampaui batas”.
8. Menjaga Diri dalam Pergaulan
Di jaman yang sangat terbuka seperti saat ini dimana berbagai contoh
baik dan buruk mudah sekali didapat di media baik televisi maupun
internet, sebagai umat mukmin wajib menghindari segala sesuatu yang
tidak sesuai syariat islam, iman adalah yang menjadi pondasi nya, dengan
memiliki iman yang kuat, seseorang akan mampu membedakan yang boleh dan
tidak boleh dilakukan.
Hendaknya dalam pergaulan tetap disertai dengan rasa istiqomah untuk menjaga diri agar tidak terjerumus dalam perbuatan maksiat.
“Katakanlah kepada laki laki yang beriman, hendaklah mereka
menahan pandangannya, memelihara kemaluannya, yang demikian itu adalah
lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang
mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita wanita yang beriman, hendaklah
mereka menundukkan pandangannya dan kemaluannya”. Penjelasan dari
firman Allah tersebut ialah perintah untuk laki laki dan perempuan
mukmin agar senantiasa menjaga diri dan memelihara kehormatannya dengan
jalan pergaulan yang sesuai dengan syariat islam.
9. Pergaulan dengan Tetap Teguh pada Syariat Islam
Tidak bisa dipungkiri bahwa kita hidup di lingkungan yang beraneka
ragam, berbagai agama, suku, dan status sosial. Sebagai umat mukmin kita
wajib berpegang teguh pada syariat islam dalam pergaulan kita, boleh
saja memiliki tetap bebrbagai agama dan suku, tetap syariat islam tetap
yang utama, dalam contoh kehidupan sehari hari ialah misalnya kita
berteman dengan orang yang beragama lain yang mereka memiliki kebiasaan
merayakan hari tertentu seperti hari Natal, hari Valentine, dll yang
tidak ada dengan islam maka kita tidak seharusnya untuk ikut merayakan
sebab tidak ada dalam syariat agama islam.
“Bagi kami amal amal kami dan bagi kamu amal amal kamu”.
Tetap berteman dengan semua orang di lingkungan kita tanpa terpengaruh
hal hal yang di luar syariat islam. Amal kita lah yang akan menjadi
bekal di akherat nanti dan biar setiap hamba Allah bertaanggung jawab
atas amalnya masing masing.