Posted by DKT ROHANI on Monday, December 3, 2018
Secara Bahasa kata Ta’ashub memiliki banyak makna dan arti,
di antaranya dapat diartikan keras, mengikat, berkumpul ataupun
mengelilingi sesuatu dan menolongnya.
Dari makna inilah kita mengenal kata ‘Ashobah (dalam ilmu waris),
yaitu kerabat dari jalur bapak atau ayah dan orang-orang Arab menamakan
kerabat seseorang sebagai ‘Ashobah karena ia mengelilinginya dan
menolong serta dalam membela dalam al tersebut.
Ta’ashub berasal dari ‘Ashobiyyah, dan ‘Ashobiyyah adalah seseorang
yang membela/menolong kerabatnya dan bergabung bersama mereka menghadapi
orang yang memusuhi mereka baik dari kerabat tersebut dzhalim ataupun
merasa ia merassa terzhalimi. Baca juga
Hukum Multi Level Marketing dalam Islam
Dan ‘Ashobiy adalah orang yang marah karena ‘Ashobahnya (kerabatnya) dan membela mereka sendiri.
Sikap Islam Terhadap Ta’ashub (Fanatik)
Islam datang untuk melarang semua bentuk yang dikatakan Ta’ashub atau fanatik. Hal itu nampak dari hal-hal berikut ini yaitu:
- Islam memerintahkan kita umat muslim berlaku adil dan bersikap pada real atau pertengahan,
Allah SWT berfirman:
إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي
الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ
يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ {90}
”Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat
kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari
perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran
kepadamu agar kamu daoat mengambil pelajaran.” (QS. Al-Israa; 90)
- Islam juga mensyari’atkan dan memerintahkan manusia untuk
saling membela antar orang-orang yang beriman di dalam al-Haq
(kebenaran) dan dalam menolak sifat kezhaliman antar umat manusia.
Hal ini berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala yakni:
وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَآءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ … {71}
”Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebagian
mereka (adalah) menjadi penolong sebagian yang lain. Mereka menyuruh
(mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, …” (QS. At-Taubah: 71) Baca juga
Hukum Gaji Pegawai Bank dalam Islam
- Islam melarang kezahliman dan perbuatan yang melampui batas
sekalipun terhadap orang-orang yang berselisih pendapat dengan orang
lain sesama muslim.
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
اتَّقُوا الظُّلْمَ، فَإنَّ الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
”Takutlah terhadap perbuatan zholim, sebab kezholiman adalah kegelapan di atas kegelapan pada hari kiamat.” (HR. Al-Bukhari)
Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
… وَلا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلا تَعْدِلُوا اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى …
”…Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum,
mendorong kamu untuk Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil
itu lebih dekat kepada takwa. …(QS. Al-Maidah: 8) Baca juga
Hukum Menikahi Anak Hasil Zina
- Islam melarang menempatkan manusia di atas kedudukan manusia lain.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yakni:
وَمَا مُحَمَّدٌ إِلاَّ رَسُولُُ قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِهِ الرُّسُلُ
أَفَإِن مَّاتَ أَوْ قُتِلَ انقَلَبْتُمْ عَلَى أَعْقَابِكُمْ وَمَن
يَنقَلِبُ عَلَى عَقِبَيْهِ فَلَن يَضُرَّ اللهَ شَيْئًا … {144}
”Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah
berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika dia wafat atau
dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad) Barangsiapa yang berbalik ke
belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah
sedikitpun; …”(QS. Ali Imraan: 144)
- Islam adalah agama dengan penuh kasih sayang dan saling
menghargai terhadap orang yang berselisih pendapat dengan sesama umat
muslim.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman yakni:
وَمَآ أَرْسَلْنَاكَ إِلاَّرَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ {107}
”Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” (QS. Al-Anbiyaa’: 107) Baca juga
Cara Malam Pertama Dalam Islam
- Islam memerintahkan kita sebagai manusia berlaku adil dan bersikap untuk tidak memaki, seperti pada firman berikut ini yaitu:
إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي
الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ
يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ {90}
”Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat
kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari
perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran
kepadamu agar kamu daoat mengambil pelajaran.” (QS. Al-Israa; 90)