Posted by DKT ROHANI on Friday, August 15, 2014
Hasad adalah merasa tidak suka dengan nikmat yang telah Allah
berikan kepada orang lain. Bukanlah definisi yang tepat untuk hasad
adalah mengharapkan hilangnya nikmat Allah dari orang lain, bahkan
semata-mata merasa tidak suka dengan nikmat yang Allah berikan kepada
orang lain itu sudah terhitung hasad baik diiringi harapan agar nikmat
tersebut hilang ataupun sekedar merasa tidak suka. Demikianlah hasil
pengkajian yang dilakukan oleh Syaikul Islam Ibnu Taimiyyah. Beliau
menegaskan bahwa definisi hasad adalah merasa tidak suka dengan nikmat
yang Allah berikan kepada orang lain.
Hasad memiliki banyak bahaya di antaranya:
- Tidak
menyukai apa yang Allah takdirkan. Merasa tidak suka dengan nikmat
yang telah Allah berikan kepada orang lain pada hakikatnya adalah
tidak suka dengan apa yang telah Allah takdirkan dan menentang takdir
Allah.
- Hasad itu akan melahap kebaikan seseorang sebagaimana
api melahap kayu bakar yang kering karena biasanya orang yang hasad
itu akan melanggar hak-hak orang yang tidak dia sukai dengan
menyebutkan kejelekan-kejelekannya, berupaya agar orang lain
membencinya, merendahkan martabatnya dll. Ini semua adalah dosa besar
yang bisa melahap habis berbagai kebaikan yang ada.
- Kesengsaraan
yang ada di dalam hati orang yang hasad. Setiap kali dia saksikan
tambahan nikmat yang didapatkan oleh orang lain maka dadanya terasa
sesak dan bersusah hati. Akan selalu dia awasi orang yang tidak dia
sukai dan setiap kali Allah memberi limpahan nikmat kepada orang lain
maka dia berduka dan susah hati.
- Memiliki sifat hasad adalah
menyerupai karakter orang-orang Yahudi. Karena siapa saja yang memiliki
ciri khas orang kafir maka dia menjadi bagian dari mereka dalam ciri
khas tersebut. Nabi bersabda, “Barang siapa menyerupai sekelompok orang maka dia bagian dari mereka.” (HR Ahmad dan Abu Daud, shahih)
- Seberapa
pun besar kadar hasad seseorang, tidak mungkin baginya untuk
menghilangkan nikmat yang telah Allah karuniakan. Jika telah disadari
bahwa itu adalah suatu yang mustahil mengapa masih ada hasad di dalam
hati.
- Hasad bertolak belakang dengan iman yang sempurna. Nabi bersabda, “Kalian tidak akan beriman hingga menginginkan untuk saudaranya hal-hal yang dia inginkan untuk dirinya sendiri.”
(HR Bukhari dan Muslim). Tuntutan hadits di atas adalah merasa tidak
suka dengan hilangnya nikmat Allah yang ada pada saudara sesama
muslim. Jika engkau tidak merasa susah dengan hilangnya nikmat Allah
dari seseorang maka engkau belum menginginkan untuk saudaramu
sebagaimana yang kau inginkan untuk dirimu sendiri dan ini bertolak
belakang dengan iman yang sempurna.
- Hasad adalah penyebab
meninggalkan berdoa meminta karunia Allah. Orang yang hasad selalu
memikirkan nikmat yang ada pada orang lain sehingga tidak pernah
berdoa meminta karunia Allah padahal Allah ta’ala berfirman,
وَلا
تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍ
لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبُوا وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا
اكْتَسَبْنَ وَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّ اللَّهَ كَانَ
بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا
“Dan janganlah kamu iri hati terhadap
apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari
sebahagian yang lain. (karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari
pada apa yang mereka usahakan, dan bagi Para wanita (pun) ada bahagian
dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian
dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.” (QS. an Nisa’: 32)
- Hasad
penyebab sikap meremehkan nikmat yang ada. Maksudnya orang yang hasad
berpandangan bahwa dirinya tidak diberi nikmat. Orang yang dia
dengki-lah yang mendapatkan nikmat yang lebih besar dari pada nikmat
yang Allah berikan kepadanya. Pada saat demikian orang tersebut akan
meremehkan nikmat yang ada pada dirinya sehingga dia tidak mau
menyukuri nikmat tersebut.
- Hasad adalah akhlak tercela. Orang
yang hasad mengawasi nikmat yang Allah berikan kepada orang-orang di
sekelilingnya dan berusaha menjauhkan orang lain dari orang yang tidak
sukai tersebut dengan cara merendahkan martabatnya, meremehkan
kebaikan yang telah dia lakukan dll.
- Ketika hasad timbul
umumnya orang yang di dengki itu akan dizalimi sehingga orang yang di
dengki itu punya hak di akhirat nanti untuk mengambil kebaikan orang
yang dengki kepadanya. Jika kebaikannya sudah habis maka dosa orang
yang di dengki akan dikurangi lalu diberikan kepada orang yang dengki.
Setelah itu orang yang dengki tersebut akan dicampakkan ke dalam
neraka.
Dari artikel 'Bahaya Hasad — Muslim.Or.Id'